Purwokerto – Siswa MA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto menikmati berkuda di Lapangan Desa Srowot, Kalibagor Banyumas, (12/08).
Sebanyak 13 siswa MA AABS, bersama ustaz dan ustazah berkesempatan berkunjung ke Desa Srowot, untuk merasakan sensasi berkuda.
Ada dua kuda yang digunakan untuk berlatih, yakni kuda berwarna putih bernama Sinyo dan kuda berwarna hitam bernama Guteng.
Masing-masing kuda mempunyai pawangnya untuk memastikan keselamatan siswa saat menunggang kuda.
Sebelum memulai berkuda, si pawang memberikan arahan cara menunggang kuda. Beberapa di antaranya, jangan berada di belakang kuda, karena khawatir terkena sepakan/ tendangan kuda. Kemudian cara agar kuda berbelok ke kanan maupun kiri, berhenti, dan posisi duduk yang benar.
Secara bergiliran, satu per satu anak menjajal menunggangi kuda berkeliling di lapangan Desa Srowot. Ada siswa yang berani berkuda tanpa pawang, tapi tak sedikit juga yang masih takut sehingga harus bersama si pawang kuda.
“Udah pernah naik (kuda), jadi udah biasa. Enggak takut si.” Terang salah satu siswa.
Baca Juga : Berkuda di AABS Bisa! View Pegunungan Jadi Daya Tarik Tersendiri
Selama menjajal kuda, si pawang menjelaskan mengenai karakter kuda, mulai dari jenis kuda hingga usia kuda.
Tak hanya itu, si pawang kuda juga mengajarkan perbedaan kuda pacu atau pacuan kuda dengan kuda renggong. Pasalnya kuda untuk latihan siswa MA termasuk jenis kuda renggong.
Megutip dari Wikipedia.org., kuda renggong adalah salah satu seni pertunjukan helaran yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Kata renggong merupakan metatesis dari kata ronggeng yang berarti cara berjalan kuda dilatih menari dan mengikuti irama musik kendang.
Di akhir latihan berkuda, si pawang menunjukkan aksi kudanya saat melakukan tarian (ronggeng). Terlihat kuda itu jingkrak atau posisi kaki bagian depan ke atas.