Purwokerto – Gebangsari dikenal sebagai desa sentra kerajinan gerabah di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kerajinan gerabah di desa ini merupakan produk warisan yang bersifat turun temurun.
Pemerintah desa bersama penggiat wisata atau Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) mengangkat Gebangsari menjadi Kampung Wisata Gerabah Gebangsari (WG) sejak 17 Oktober 2017, dengan menawarkan konsep eduwisata/ wisata edukasi.
Sentra Gerabah berlokasi di Desa Krajan, Gebangsari, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Siswa-siswi kelas XII SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto berkesempatan mengunjungi Desa Wisata Gebangsari, (28-29/09).
Ini merupakan kegiatan pembelajaran lapangan (outdoor study) untuk mengenalkan siswa produk kerajinan lokal dan potensi pariwisata di Kebumen.
Selain itu, dengan kegiatan outdoor study di Desa Gebangsari juga dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa sekaligus menguatkan pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran.
“Harapan saya dengan adanya outdoor study ini membuat siswa dan siswi menjadi lebih paham dengan potensi alam yang ada di sekitar kita, sehingga kelak mereka dapat berkontribusi dalam mengembangkannya agar lebih maju.” Terang ustazah Amalia Zia Ulfa Istiqomah, S.Pd., Ketua Pelaksana.
Baca Juga: SMA AABS Outdoor Study ke PLTU Adipala Cilacap dan PT SBI
Pembelajaran outdoor study kali ini mengusung tema sosial tematik yang mencakup mata pelajaran bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa.
Di Desa Wisata Gebangsari, siswa-siswi kelas XII belajar membuat kerajinan gerabah, mulai dari membuat aneka gerabah (mangkok, vas bunga, gelas, dll.) hingga melukis di media gerabah.
Tak hanya praktik, anak-anak juga menggali informasi untuk kemudian mengerjakan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) selama kegiatan outdoor study berlangsung.
Setelah puas belajar kerajinan gerabah di Desa Gebangsari, perjalanan outdoor study selanjutnya ke Pantai Jetis, sebelum kembali ke boarding.
Galeri Foto
