Purwokerto – Supervisi Akademik merupakan salah satu program kurikulum di SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto sebagai upaya mengembangkan kemampuan profesionalisme guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah (26/09).

Program supervisi akademik dilaksanakan setiap bulannya dalam satu semester.

Pelaksanaannya setiap guru mata pelajaran (mapel) akan mendapat jadwal supervisi dari Wakil Kepala (Waka) Kurikulum.

Supervisor dalam hal ini adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan bersama Tim dari Biro Psikologi.

Adapun tahapan supervisi meliputi pra-observasi, observasi, dan pasca-observasi.

Sebelum observasi kelas, supervisor melakukan wawancara dan diskusi mengenai kurikulum, pendekatan, metode serta strategi pembelajaran, media ajar, evaluasi maupun analisis.

Kemudian saat observasi, supervisor mengamati langsung proses KBM di kelas, mulai dari pendahuluan, pengembangan, penerapan, hingga penutup pembelajaran.

Setelah itu, supervisor melakukan wawancara dan diskusi tentang bagaimana kesan guru saat mengajar, identifikasi keberhasilan dan kelemahan, keterampilan mengajar, maupun gagasan baru.

Baca Juga: Sosialisasi Program Kurikulum Sukses Perguruan Tinggi Kelas XII

Supervisi akademik ini penting untuk peningkatan kualitas guru di SMA AABS Purwokerto.

“Iya ini sebagai upaya dalam memperbaiki muatan kurikulum, membuat analisis tujuan pembelajaran yang lebih konstruktif, menyusun modul ajar yang lengkap, mendesain sebuah pembelajaran, artinya sebagai bentuk evaluasi juga.” Tegas ustaz Honip, M.Pd. selaku Waka Kurikulum.

Supervisi guru yang efektif sangat penting untuk memverifikasi dan mempertahankan pengajaran berkualitas tinggi dan memastikan tujuan pembelajaran tercapai.

Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Galeri Foto