Purwokerto – Menjelang penutupan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) 2023, siswa-siswi SMA AABS mengikuti Studium General tentang wawasan Al Irsyad/ Kealirsyadan bersama ustaz Galih Rakasiwi, S.Si. selaku Ketua Harian LPP Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.
Studium general ini berlangsung di Lobby sekolah SMA putra dan putri, dengan waktu pelaksanaan yang berbeda. Untuk putra pada pukul 09.50 WIB, sementara putri di pagi harinya sekira pukul 07.30 WIB.
Dalam pemaparan materi, ustaz Galih Rakasiwi menyampaikan wawasan Al Irsyad/ Kealirsyadan, mulai dari sejarah Al Irsyad, tokoh pendiri Al Irsyad, makna lambang Al Irsyad, hingga kondisi remaja dan pendidikan saat ini.
“Ketika masih muda menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sulit, insyaAllah nanti kamu sudah mengambil kesulitan-kesulitan yang berpotensi muncul di hari tua nanti, dan sebaliknya jika sekarang sering dengan hal-hal yang mudah, ada potensi kamu sedang mengumpulkan kesulitan di hari tua,” pesan ustaz Galih ke anak-anak.
“Ini hanya mengingatkan sekilas karena kalian sudah besar. Harapannya kalian sudah bisa memaknai, memilah dan memilih waktu sebaik mungkin, jangan sia-siakan waktu. Jangan sampai waktunya belajar malah main, waktunya tidur main, malah jadi main semua. Jangan ya.” tegasnya.
Baca Juga : AABS Purwokerto Terima Kunjungan dari Peserta Muktamar 41 Al Irsyad Al Islamiyyah
Sekilas tentang Al Irsyad
Mengutip dari Website alirsyad.or.id., perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah (Jam’iyat al-Islah wal Irsyad al-Islamiyyah) berdiri pada 6 September 1914 (15 Syawwal 1332 H). Tanggal itu mengacu pada pendirian Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang pertama, di Jakarta.
Pendiri perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah adalah Syekh Ahmad Surkati, seorang ulama besar Mekkah yang berasal dari Sudan.
Salah satu media dakwahnya yakni melalui lembaga pendidikan. Pendidikan Al Irsyad hadir sebagai sarana terbaik guna menjawab permasalahan kejumudan Islam pada saat itu, dan kemunduran peradaban Islam.
Menurut Surkati, pandangan masyarakat secara implisit harus diubah, tidak cuma pemikirannya, tetapi yang lebih penting adalah mengubah wawasan berpikirnya ke arah pemurnian agama (tajdid).
“Sekolah adalah rumah pengetahuan serta lembaga pengajaran dan pelatihan, tetapi sekolah terbaik adalah sekolah yang difokuskan untuk mengembangkan moralitas … Sekolah Islam yang benar adalah sekolah yang difokuskan untuk mengisi hati akan ketakutan kepada Allah …” kutipan ungkapan Syekh Ahmad Surkati.
Www.alirsyad.or.id
Dengan demikian hadirnya sekolah Al Irsyad Al Islamiyyah, yakni tidak sekadar membekali anak didik akan pengetahuan umum semata, tetapi juga menjadikan sekolah sebagai benteng yang sangat penting dalam menjaga moralitas.