Purwokerto – Ma’had Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto selalu mengembangkan kurikulum pesantren yang berkemajuan untuk membentuk santri unggulan. Terobosan program pembinaan ibadah terus dikembangkan demi membentuk karakter santri yang unggul.

Unggul dalam konteks ini bermakna, santri yang dapat tumbuh dan berkembang dengan tekun beribadah kepada Allah Swt.

Santri unggulan yang berkomitmen dalam ibadah adalah santri yang tidak hanya terbiasa melakukan ibadah-ibadah mahdhah tetapi juga ibadah sunah lainnya, termasuk dalam wujud belajar dengan sungguh-sungguh.

Program Munaajaatul Muhibbin merupakan program pengembangan dari program ibadah sebelumnya yang ada di AABS Purwokerto.

Program ini diperuntukan bagi santri Banat yang telah melakukan amal yaumi (amalan harian) dengan baik. Dengan kata lain program ini sebagai reward kepada santri pilihan.

Beberapa kriterianya antara lain siswa yang mampu bangun mandiri, melaksanakan qiyamul lail setiap hari, dan istiqomah berpuasa sunah Senin Kamis.

Baca Juga: Safari Qiyamul Lail di Masjid Bhayangkara Purwokerto

Bentuk reward tersebut berupa pembinaan harian, halaqah tarbawiyah, safari qiyamul lail (salat malam di luar AABS), iftar jama’i atau buka puasa bersama di luar aabs, dan rihlah.

Harapannya program Munaajaatul Muhibbin ini dapat menjadi penyemangat santri dalam melaksanakan salat malam maupun puasa sunah. Selain itu, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah Swt., sehingga santri tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga spiritual.

Santri AABS sedang muamalah ma'al quran
Program Munaajaatul Muhibbin AABS Purwokerto
Iftar di luar AABS

Masa muda adalah masa emas untuk mengeksplor kebaikan. Jika masih muda sudah tekun beribadah itu adalah sesuatu yang luar biasa.

Salah satu hadits yang dapat menjadi motivasi kita semua sebagai umat Islam, termasuk santri AABS Purwokerto.

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

H.R. Ahmad

“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”, artinya pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.”

Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran. Semoga anak-anak kita termasuk dalam golongan hadits yang sebagaimana di atas.