Purwokerto – Pembukaan halaqoh SDM, bagi guru dan karyawan Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto, ustaz Dr. Alex Nanang Agus Sifa, S.Fil.I., M.Pd.I. selaku Wakil Mudir Bidang Kepesantrenan mengingatkan SDM untuk menjadi pendidik dengan 5 sikap, (27/07).
Pembukaan halaqoh berlangsung di lantai 1 Masjid Umar bin Khotob, pada Kamis, 27 Juli 2023.
Dalam kesempatan ini, ustaz Alex menyampaikan lima sikap yang harus dimiliki oleh SDM AABS. Kelima sikap tersebut antara lain: qudwah, bi’ah, nasihah, muroqobah, dan ‘uqubah.
“Maka lima poin ini bisa menjadi tolak ukur kita seberapa jauh keberhasilan kita pada sebuah program, program halaqoh, program pembelajaran, dan program apa saja. Saya singkat jadi 5 ‘ah’. Kalau tidak melewati ini, pasti akan ada masalah-masalah.” Jelas ustaz Alex.
Pertama, keteladanan (qudwah) adalah guru yang mengajarkan banyak hal tanpa banyak bicara. Keteladanan jauh lebih memberi arti dan pengaruh ketimbang berjuta kata-kata.
Kedua, bi’ah artinya lingkungan hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
“Komunitas itu sangat ditentukan oleh bi’ah, dan bi’ah itu harus ada qudwah. Maka kita akan kesulitan kalau di antara kita tidak sepakat dalam sesuatu, karena akan dibandingkan, karena tidak se-bi’ah (lingkungan).” Terang ustaz Alex.
Baca Juga : Orientasi Wali Murid Baru, Dr. Alex Nanang Tegaskan 5 Si Dalam Pendidikan AABS
Baca Juga : Halaqoh AABS Mulai Berjalan Usai Libur Semester
Galeri Foto
Ketiga, nasihah merupakan suatu petunjuk yang baik dari si penutur sebagai bahan referensi atau alasan bagi si mitra tutur untuk melakukan suatu hal.
Dengan kata lain, nasihat mengandung arti bahwa si penasihat sangat memberikan perhatian penuh terhadap orang yang dinasihatinya agar ia mempraktekkan semua bentuk kebaikan dari segala sisinya, baik berupa keinginan (niat) ataupun perbuatan.
Ustaz Alex menegaskan bahwa sebelum kita memberi nasihah, pastikan tidak bertentangan dengan qudwah dan bi’ah.
Dengan demikian, nasihah itu setelah dua ini, qudwah dan bi’ah. Ketika dua poin ini tidak jalan maka nasihah pun tidak ada gunanya, atau berguna tapi tidak terlalu banyak. Kenapa? karena manusia secara umum melihat lebih kepada sikap bukan kata-kata.
Keempat, muroqobah artinya kegiatan saling mengawasi, yaitu sifat seseorang yang merasa selalu dilihat dan diawasi oleh Allah SWT. Dengan adanya sifat ini, orang akan takut untuk melakukan keburukan karena akan selalu merasa kehadiran Allah SWT dalam setiap kegiatan kita.
Kelima, ‘uqubah atau sanksi, hukuman, dan ganjaran.
“Coba kita hidupkan ini (5 poin) dalam pendidikan kita di boarding melalui gabungan beberapa pihak di sini terutama dalam halaqoh. Munculkan rasa, melibatkan rasa dalam pendidikan.” Tutupnya.