Purwokerto – Quarter Life Crisis (QLC) merupakan suatu fenomena yang terjadi pada seseorang usia 20 hingga 30 tahun. Fase ini juga dikenal sebagai krisis seperempat abad atau fase remaja sebagai peralihan ke fase dewasa.
Di masa peralihan ini, orang dengan usia 20an tahun akan menemui masa krisis karena muncul berbagai emosi seperti karir, kecemasan sosial, kebingungan identitas, dan kehidupan sosial lainnya. Berbagai emosi ini dapat memengaruhi seseorang menjadi stres/ depresi.
Oleh karena itu, FYP (For Your Psychology) mengundang narasumber dari Biro Psikologi AABS untuk membahas topik Quarter Life Crisis. Dalam FYP episode ini, Ustadzah Nisa Nur Adilla ‘Ulya, M.Psi., Psikolog memaparkan faktor apa saja yang menjadi penyebab seseorang dapat mengalami QLC.
Menurutnya ada dua faktor yang membuat seseorang bisa mengalami QLC dalam hidupnya, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi kontra emosi diri yang masih kurang sehingga jika seseorang mengalami permasalahan hidup cenderung tidak bisa menyelesaikan masalah. Justru ia akan berlarut-larut masuk ke dalam permasalahan tersebut yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Faktor internal lainnya adalah merasa kemampuannya tidak sesuai ekspektasi atau ragu dengan kemampuan yang ia miliki dan tingkat religiusitas yang masih rendah.
Selain dari sisi internal, QLC juga bisa muncul karena faktor dari luar (eksternal), antara lain lingkungan sosial dan dukungan sosial. Misalnya orang-orang di lingkungan kita banyak menuntut kita “kenapa gak kuliah?”, “kok gak kerja?” dan lainnya.
Baca Juga: Cara Jitu Move On dan Bangkit dari Kegagalan
Lantas bagaimana kita menyikapi proses pendewasaan ini? selengkapnya dapat menonton video FYP Episode Quarter Life Crisis berikut ini.