Purwokerto – SMP-SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto bekerja sama dengan Tim Kuanta Indonesia mengadakan Workshop bertajuk In House Training (IHT) Pembelajaran Berbasis AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan Proyek, (12/07).
In House Training berlangsung di Lantai 1 Masjid Umar bin Khotob, AABS pada 12-14 Juli 2023.
Workshop kali ini mengangkat tema “Unlocking the Greatness Within Teachers, artinya Membuka Kehebatan dalam Diri Guru.
Dalam sambutan, ustaz Sudrajat, S.Sos., M.Pd. selaku Kepala SMA AABS, mengatakan seorang guru haruslah memiliki tiga hal, yakni harus bisa menjadi guru PAI (Pendidikan Agama Islam), BK (Bimbingan Konseling), dan Mapel (Mata Pelajaran) sesuai bidangnya.
“Setiap guru harus bisa menjadi guru PAI, BK, dan guru mapel. Artinya selain expert di bidang keilmuannya, seorang guru juga harus mampu mengajarkan nilai-nilai agama, dan melakukan bimbingan konseling kepada peserta didik”. Jelas ustaz Sudrajat.
Selama dua hari, peserta workshop yang terdiri dari guru SMP dan SMA akan belajar dan berlatih mengenai pembelajaran berbasis AKM dan proyek.
Baca Juga : Pelatihan Classroom Management SMP dan SMA AABS Purwokerto
Baca Juga : Biro Psikologi Bersinergi dengan Guru Asrama Adakan Pelatihan Penanganan Masalah Psikologi pada Siswa
Adapun pemateri merupakan Trainer, Coach, Supervisor Kuanta Indonesia, yaitu Vevy Wahyu Synthawati, M.Pd. dan Eko Erina Desilawaty, S.Si.
Hari pertama pelaksanaan training seluruh peserta terlebih dahulu melakukan pretest untuk mengukur kemampuan awal sebelum mengikuti workshop.
Setelah itu, sesi pemaparan materi dari Tim Kuanta Indonesia.
Materi di hari pertama mengenai paradigma kompetensi literasi dan numerasi, serta strategi pembelajaran penguatan dua kompetensi tersebut.
Selain pemaparan materi, juga praktik langsung pembuatan soal sesuai bidang pendidikan.
Apa itu AKM?
Mengutip dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar sebagai alat ukur AKM, antara lain literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).
Penilaian dua kompetensi tersebut mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, bernalar menggunakan konsep, pengetahuan yang telah dipelajari, serta memilah dan mengolah informasi.
Pembelajaran berbasis AKM dan proyek penting bagi guru untuk merancang pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, serta sesuai dengan tingkat capaian siswa.
Dengan begitu, siswa akan lebih mudah dalam menguasai materi suatu mata pelajaran.