Purwokerto – Secara umum stres adalah respon fisik, emosional, mental seseorang terhadap tantangan/tuntutan yang dihadapi melebihi kemampuan diri. Tidak dapat dipungkiri, stres dapat menyerang siapa saja termasuk siswa/pelajar di seluruh Indonesia.

Banyak faktor yang membuat siswa stres, misalnya karena tugas yang menumpuk, menghadapi ujian sekolah, maupun hubungan pertemanan. Stres yang berlebihan akan berdampak pada penurunan prestasi akademik, muncul perilaku destruktif, dan gangguan tidur.

Untuk itu dalam Program FYP (For Your Psychology), AABS Purwokerto mengulas topik “Cara Pengelolaan Stres pada Siswa” bersama Ustadzah Latifah Iryani, S.Kom.I., dari Biro Psikologi.

Ustadzah Latifah menjelaskan, secara umum ada dua cara mengelola stres, yaitu Emotion-Focused Coping dan Problem-Focused Coping. Apa itu?

  1. Emotion-Focused Coping adalah teknik manajemen stres atau coping mechanism yang bertujuan untuk mengurangi dampak stresor (pemicu stres) terhadap perasaan dan emosi seseorang. Salah satu bentuk tindakannya yaitu dengan menyalurkan emosi melalui menangis, melukis, menggambar, dan lain-lain yang menenangkan seperti salat dan dzikir.
  2. Problem-Focused Coping adalah strategi untuk mengatasi masalah dengan cara mengembangkan kemampuan atau mempelajari keterampilan baru. Tujuannya adalah untuk mengurangi stres dan menghadapi masalah dari akarnya. Salah satu bentuk tindakannya yaitu mengatasi masalah dari yang paling mudah terlebih dahulu, mencoba bangun pagi agar tidak terlambat sekolah, atau tidur tidak terlalu malam agar tidak kesiangan.

Mau tahu informasi dan penjelasan lebih lengkapnya? Yuk tonton video FYP Episode “Pengelolaan Stres pada Siswa” berikut ini (klik link ini).

Baca Juga: Obat Minder: Lawan Mindermu dengan Berani Mengubah Pola Pikiranmu

Sumber: YouTube @QurmasitvAABS