Purwokerto – Santri Banat Ma’had Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto melakukan Bina TPQ/ TPA (Taman Pendidikan Al Quran) di TPQ Darul Hikam Kebumen (16/10) kemarin.

Bina TPQ merupakan salah satu program OSMAA (Organisasi Siswa Ma’had Al Irsyad Al Islamiyyah) yang pelaksanaannya setiap Senin sore setelah salat Asar

“Alhamdulillah, kegiatan Bina TPQ di TPQ Darul Hikam Kebumen berjalan lancar. InsyaAllah rutin setiap hari senin bada ashar,” jelas ustaz Mujiono, S.Pd. selaku Pembina OSMAA.

“Semua siswa bisa mengajar, kita mulai di anak OSMAA dulu dan rencananya untuk semua siswa bisa terjun ke masyarakat sesuai kemampuan yang mereka miliki.” Lanjutnya.

Dalam Bina TPQ, santri AABS mengajarkan baca tulis Al Quran, seperti tartili, tahsin, qiroah, amaliah harian, hingga wawasan keislaman.

Selain itu, anak-anak juga memberikan donasi kepada TPQ yang menjadi lokasi tujuan. Donasi diberikan kepada pengasuh TPQ tiap bulannya. Donasi ini dari hasil infaq anak-anak setiap hari Jumat.

Baca Juga: Bina TPQ, Bakti Santri AABS kepada Masyarakat Sekitar

Dalam program Bina TPQ ini anak-anak AABS mengajar untuk belajar, mengisi kebaikan lewat amal, dan mengikis selfishness atau mementingkan diri sendiri secara berlebihan.

Selain itu, kegiatan ini dapat melatih siswa untuk peduli kepada masyarakat, meningkatkan mental, dan percaya diri mereka lewat praktik mengajar.

Dengan mengajar, santri akan banyak belajar yakni belajar memahami, mengerti, maupun mengayomi sesama.

Galeri Foto
Foto bersama santri AABS dengan santri TPQ Darul Hikam
Foto bersama santri AABS dengan santri TPQ Darul Hikam
Santri AABS Purwokerto (Banat) mengajar di TPQ Darul Hikam, Kebumen
Penyerahan donasi ke pengasuh TPQ

Kegiatan ini juga sebagai bentuk bakti santri AABS untuk negeri. Hal tersebut sejalan dengan tema peringatan Hari Santri 2023 yakni “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Sebagaimana surat Edaran Menteri Agama No. SE 10 Tahun 2023 tertanggal 11 Oktober 2023, tema ini memberi pesan bahwa peringatan Hari Santri tahun ini ingin merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan.

Di zaman yang penuh tantangan dan kompleksitas, jihad tidak lagi merujuk pada pertempuran fisik, melainkan pada perjuangan intelektual yang penuh semangat.