Purwokerto – Belajar bahasa Arab, memasak makanan Arab, pengajar dari Arab, itulah yang tergambar dari kegiatan Arabic Cooking Day SMA Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto. Bahkan ada bahasa Arab di masakan buatan siswa lho, apa maksudnya?
Menepis anggapan bahwasanya bahasa Arab lebih membosankan dan lebih sulit untuk dipelajari. Untuk itu, siswa-siswi level XI SMA AABS belajar bahasa Arab dengan metode yang berbeda dan tentunya menyenangkan.
Belajar bahasa Arab itu ibarat memasak, artinya tidak cukup dengan hanya membaca dan mengumpulkan resep makanan, tetapi harus dipraktikkan cara memasaknya.
Arabic Cooking Day, salah satu cara yang menyenangkan dalam mengajarkan bahasa Arab. Selain mengenal kosa-kata bahasa Arab dari alat dan bahan untuk memasak, juga mengenal masakan ala orang Arab dan cara mengolahnya.
Selain itu selama kegiatan Arabic Cooking Day, anak-anak berkomunikasi menggunakan bahasa Arab. Dengan begitu, pembelajaran tetap berjalan, sehingga siswa dapat menambah kosa-kata, pengalaman, dan kebahagiaan.
“Ini adalah bagian dari pembelajaran bahasa Arab yang bersifat aplikatif, artinya kegiatan belajar yang menuntut siswa melakukan praktik langsung untuk lebih memahami materi. Praktik ini juga ada di dalam modul ajar tentang cara membuat Maqlubah makanan khas Arab.” Terang ustazah Sarah Abdurrohmah, Lc. Kepala Bidang Syu’un Din Islam.
Dalam pembelajaran aplikatif ini, siswa memasak menu makanan Arab, yaitu Nasi Maqlubah dan Roz Bel Laban. Maqlubah adalah salah satu makanan khas Palestina. Sedangkan Roz Bel Laban sebagai makanan penutup.
Baca Juga: Mukhayyam Arabi, Bina Siswa Miliki Kepribadian Da’i dan Mahir Berbahasa Arab
Apa itu Nasi Maqlubah?
Nasi maqlubah ini memiliki cara yang unik dalam mengolahnya. Susunan bahan-bahannya antara lain daging kambing bagian paha disimpan di paling bawah (kita menggunakan daging ayam), di atas daging kambing terdapat sayuran (terung, wortel, tomat, kentang, dan kismis). Terakhir, bagian paling atas adalah nasi. Begitu disajikan, panci tersebut dibalik sehingga urutan bahan-bahan masakan tadi menjadi terbalik.
Sekilas, mungkin nasi maqlubah ini berbentuk seperti nasi tumpeng atau nasi liwet yang berasal dari Indonesia. Akan tetapi, jika nasi tumpeng merupakan tumpukan nasi kuning dengan lauk pauk yang tertata di sekelilingnya, lain halnya dengan nasi maqlubah yang lauk pauknya berada di bawah nasi. Nasi tersebut menggunakan rempah-rempah seperti kabsah, kari, dan lain-lain.
Sementara menu yang kedua Roz Bel Laban (الرُزّ بِاللَبَن), atau puding nasi yang berbahan beras, air, dan susu,
Kedua masakan Arab tersebut menggugah selera dan tentunya rasanya enak.
Ini dia beberapa kosa-kata bahasa Arab yang ada di masakan siswa-siswi SMA AABS Purwokerto :
Terong : بَاذِنْجَان
Kentang : بَطَاطِس
Beras : أَرُزّ
Tomat : طَمَاطِم
Selada : خَسّ
Daging Ayam : دَجَاج
dan masih banyak lagi bahasa Arab dari komposisi serta alat-alat yang digunakan untuk mengolah masakan khas Arab tersebut.
For your information, kelebihan sekolah di AABS Purwokerto adalah pengajar bahasa Arab berasal dari Yordania yang tinggal di boarding sehingga anak-anak semakin terbiasa berbahasa Arab di lingkungan sekolah. Selain itu, dengan adanya native speaker, siswa dapat melafalkan huruf-huruf, kata dan kalimat dari yang paling mudah hingga yang paling rumit dengan benar dan tepat sesuai dengan bahasa aslinya.
Baca Juga: Pengalaman Baru! Belajar Bahasa Arab di Markaz Nile Center, Mesir